Bagi yang belum mengetahui apa itu "Pixel Art", silakan melakukan pencarian gambar di Google. Anda akan melihat banyak contoh karya para pixel artist (sebutan bagi seniman pixel art). Gambar-gambar berbasis titik, dot, atau pixel itu tampak seperti gambar jadul atau retro, kan? Mirip gaya (style) gambar yang dapat kita temui pada game console lawas buatan Nintendo, seperti NES dan Game Boy.
Selain karena feel nostalgia yang ditawarkan, pixel art banyak dipilih karena mudah digambar dan dibuat. Pixel art juga membutuhkan memori penyimpanan sangat kecil, dibandingkan dengan karya berbasis vector ataupun aset-aset 3D. Keunggulan-keunggulan lain dari jenis seni ini dapat dibaca pada tulisan saya sebelumnya, tentang alasan mengapa pilih pixel art.
Lalu berkaitan dengan pixel art, sebenarnya tujuan awal blog ini dibuat guna menyediakan tutorial-tutorial berkualitas dalam pembuatan pixel art, khususnya yang berbahasa indonesia.
Saat pertama kali mempelajari seni ini, saya hampir tidak menemukan situs berbahasa indonesia yang benar-benar bagus dalam pembahasan pixel art. Kebanyakan situs yang saya baca berbahasa inggris. Padahal akan menjadi sangat baik apabila ada juga tutorial berbahasa indonesia, yang bisa dibaca oleh orang-orang indonesia yang mulai tertarik pada pixel art. Sehingga banyak anak bangsa yang dapat menjadi ahli dalam cabang seni yang potensial ini. Seperti pemanfaatan dalam industri kreatif, contohnya dalam pembuatan video games.
Maka, untuk memulainya, saya ingin menulis kembali tema pixel art pada blog ini. Pixel art yang telah menjadi fokus seni dan spesialisasi saya. Kali ini akan dibagikan aplikasi-aplikasi yang pernah saya gunakan untuk menggambar pixel art.
Aplikasi yang pernah saya pakai bisa dibilang tidak terlalu beragam. Mengapa? Pertama karena saya masih belum mempelajari animasi, hanya murni gambar (diam/tidak bergerak). Sehingga tidak membutuhkan aplikasi pembuatan animasi atau kartun. Kedua, disebabkan aplikasi itu tak ada bedanya dengan alat lukis, cocok-cocokan. Ketika akhirnya menemukan aplikasi atau software GIMP 2.0, saya langsung merasa cocok, sehingga tidak lagi mencoba eksplorasi aplikasi yang lain.
Namun, sebelum menemukan GIMP 2.0, saya sudah mencoba beberapa aplikasi. Tulisan ini memuat aplikasi-aplikasi apa saja yang pernah saya pakai dan beberapa tips untuk dipraktekkan.
1. Ms Paint
Aplikasi pertama adalah aplikasi yang pasti pernah dipakai oleh semua pengguna sistem operasi (operating system/OS) Windows, yaitu Ms Paint. Aplikasi bawaan dari OS sejuta umat ini tentunya sering kita pakai untuk menggambar. Saya pun ketika awal-awal mempunyai personal computer juga sangat senang bermain-main dengan Ms Paint.
Tahukah Anda kalau aplikasi ini merupakan aplikasi yang sangat pixel art? Maksudnya, tools yang ada pada Ms Paint dan cara kita menggambar di aplikasi itu berbasis pixel atau dot dan bukan vector. Perbedaan mendasar dari software menggambar berbasis pixel dan vector, yaitu ketika gambar di-zoom in sampai besar, gambar pixel akan terlihat pecah, berbeda dengan vector yang akan menyesuaikan, sehingga tetap halus.
Keunggulan: Ms Paint sangat simple. Sehingga kita dapat langsung menggambar pixel art menggunakan tools yang ada pada Ms Paint.
Kekurangan: Ms Paint terlalu simple. Aplikasi ini tidak cocok apabila kita ingin menjadi pixel artist profesional, karena pilihan warna yang ada pada palette color sangat terbatas. Warna adalah komponen yang amat sangat penting dalam pixel art.
Pro tips: Gunakan layer/image berukuran 100 x 100px dan Pencil tools (ukuran 1px) serta zoom in-zoom out akan sangat membantu.
2. Ms Excel
Selain sebagai alat hitung (formula), tabel, akuntansi, dan pengolahan data lainnya, ternyata Ms Excel juga bermanfaat sebagai alat gambar pixel art. Bagaimana bisa? Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa pixel art merupakan seni yang berbasis titik atau dot (pixel), yang mana komponen ini juga dapat ditemukan pada Ms Excel, yang juga menjadi komponen utama dari aplikasi itu. Tentunya komponen yang dimaksud adalah cell (sel). Cell, irisan dari row (baris) dan column (kolom) dapat diwarnai (diganti warna) dengan mudah. Dengan begitu, aplikasi Ms Excel otomatis juga bisa menghasilkan karya pixel art yang unik.
Keunggulan: Unik dan out of the box. Teman-teman Anda pasti merasa heran ketika melihat Anda menggunakan Ms Excel untuk menggambar.
Kekurangan: Tools yang dapat digunakan hanyalah pewarnaan cells, fitur copy, dan paste.
Pro tips: Ukuran cell (row & column) di-setting 15x2 supaya berbentuk bujur sangkar (pixel). Ini akan memudahkan kita dalam menggambar.
3. Adobe Photoshop
Aplikasi selanjutnya adalah Adobe Photoshop. Saya memakai aplikasi ini ketika awal-awal belajar, setelah melihat tutorial-tutorial yang ada di internet. Adobe Photoshop memiliki banyak fitur yang dapat digunakan, mulai dari layering sampai tools yang beragam, dan lainnya. Tidak heran karena aplikasi ini sejatinya 'berbayar'. Namun, seiring meningkatnya kesadaran akan penggunaan software bajakan itu tidak baik, saya akhirnya berhenti memakainya. Aplikasi tidak berbayar alias open source yang selevel dengan Photoshop adalah GIMP 2.0. Saya akan menjelaskannya pada daftar nomor 4.
Keunggulan: Memiliki banyak fitur untuk menggambar pixel art dengan mudah dan efisien dan efektif.
Kekurangan: Berbayar dan tidak gratis.
Pro tips: Gunakan aplikasi GIMP 2.0 kalau tidak memiliki modal. Toh fitur-fiturnya banyak yang mirip.
4. GIMP 2.0
Para pembaca tentu akan jatuh cinta dengan aplikasi ini. Saya sendiri telah banyak menelurkan karya pixel art melalui GIMP 2.0. Apalagi aplikasi ini gratis sehingga kita semakin PD untuk terus menggambar dan mengomersialkan karya yang dibuat.
Keunggulan: Gratis dan mirip dengan Adobe Photoshop. Sangat cocok sebagai aplikasi pembuatan pixel art.
Kekurangan: Karena aplikasi ini open source (kalau tidak salah berbasis pemrograman python) kadang kala beberapa fitur gagal dimuat (load). Tetapi sangat-sangat jarang terjadi (rarely).
Pro tips:
- Sewaktu menggambar, gunakan image size yang kecil (contoh 100 x 100px) sehingga Pencil Tools dapat berukuran 1px dengan mode Hardness.
- Saat dirasa karya sudah final, ubah ukuran image menjadi lebih besar menggunakan fitur Scale Image dengan Interpolation: None, sebelum di-export dalam format gambar (PNG/JPEG).
- Selain itu, gunakan settingan HSV (Hue, Saturation, Value) dalam memilih warna saat menggambar.
5. Pix2d (versi Lite)
Aplikasi terakhir yang saya gunakan (sampai saat ini) untuk menggambar pixel art adalah Pix2d yang versi Lite. Aplikasi ini dapat ditemukan di Microsoft Store. Berbeda dengan aplikasi-aplikasi sebelumnya, Pix2d merupakan aplikasi khusus diperuntukkan bagi pixel artist. Tools yang ada pada versi lite, seperti Brush, Eraser, dan Fill, dirancang untuk memudahkan kita dalam menggambar seni retro ini. Semuanya sangat sederhana. Saya pun begitu menyukai Pix2d selain GIMP 2.0. Apabila sedang memiliki ide pixel art yang sederhana dan sekadar ingin doodling, saya akan memilih Pix2d alih-alih GIMP 2.0.
Keunggulan: Sederhana dan tools yang disiapkan untuk membuat karya pixel art. Saya menemukan teknik yang lebih cepat dalam menggambar dikarenakan aplikasi Pix2d ini.
Kekurangan: Versi lite dari Pix2d akan memunculkan watermark, sehingga untuk menghilangkannya kita harus membeli lisensi Pro atau berlangganan lisensi Ultimate.
Pro tips: Manfaatkan aplikasi Snipping Tools dan Ms Paint untuk menyimpan karya tanpa watermark.
Itulah 5 aplikasi yang dapat kita pakai untuk menggambar pixel art, tentunya masih banyak aplikasi lainnya. Bahkan sekarang sudah menjamur aplikasi pembuatan pixel art berbasis online (website) dan mobile di smartphone. Sehingga kita bisa berkarya tanpa ada batasan.
Semoga dengan sedikit tips ini, Rekan-rekan dapat terinspirasi untuk berkarya dengan pixel art. Apalagi berkesempatan membuat karya yang bertema dakwah, edukasi, sosial, dan lainnya yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa serta agama. Aamiin. Bismillah.
0 comments:
Posting Komentar